Selasa, 13 Mei 2014
Rumah Tangga Bahagia itu....
Bismillahirrohmanirrohim...........
apa sih tolak ukur keberhasilan rumah tangga ?
sebagian besar masyarakat mengatakan, ada 2 hal yang jika terjadi maka rumah tangga tersebut terbilang sukses
1) punya anak
2) Banyak harta
BUKAN, bukan itu
Pertama, rumah tangga 'Aisyah Radhiallahu'anha tidak dikaruniai anak, lalu apakah kita akan berkata Suami-Istri tersebut tidak harmonis? tidak bahagia ?
Kedua, rumah tangga Fatimah Radhiallahu'anha sangat minim harta. Sang istri pernah menahan laparnya selama beberapa hari hingga kuninglah wajah beliau. Lalu, apakah kita berani mengatakan bahwa Rumah Tangga mereka hancur berantakan di ujung tombak ? Tidak. Bahkan suami beliau adalah salah satu penghuni surga Allah. Masya'Allah
Benar, sebagai seorang istri jangan mudah untuk menuntut kalimat perpisahan hanya karena kedua sebab di atas. Sebab, ummahatul mukminin tidak pernah memberatkan suaminya dengan perkataan tercela.
Juga, sebagai seorang suami jangan mudah mengatakan "aku tak punya harta, aku tak pantas untukmu... Duhai Isteriku..."Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Tau kah para suami, kalimat tersebut justru enggan di dengar oleh istri kalian. sebab, para sahabat tidak tercermin dalam diri mereka sifat keputus asaan.
Tolok ukur keberhasilan Rumah tangga seorang muslim ialah,
Ketika setelah menikah, maka bertambahlah takwa mereka kepada Allah
ketika setelah menikah, maka bertambahlah amalan-amalan sunnah mereka
ketika setelah menikah, maka bertambahlah hafalan-hafalan Qur'an mereka
ketika setelah menikah, bertambahlah kesabaran mereka dalam setiap taqdir Allah
ketika setelah menikah, bertambahlah ghiroh mendatangi majelis-majelis ilmu Allah
Pun ketika setelah menikah, bertambah takutlah mereka sebab mengingat hari dimana mereka akan terpisah dan menghadapi sidang Rabb-nya yang paling adil
*hasil copas dari grup ODOJ 1251
Langganan:
Postingan (Atom)