Pages

Selasa, 13 Mei 2014

Rumah Tangga Bahagia itu....

Bismillahirrohmanirrohim........... apa sih tolak ukur keberhasilan rumah tangga ? sebagian besar masyarakat mengatakan, ada 2 hal yang jika terjadi maka rumah tangga tersebut terbilang sukses 1) punya anak 2) Banyak harta BUKAN, bukan itu Pertama, rumah tangga 'Aisyah Radhiallahu'anha tidak dikaruniai anak, lalu apakah kita akan berkata Suami-Istri tersebut tidak harmonis? tidak bahagia ? Kedua, rumah tangga Fatimah Radhiallahu'anha sangat minim harta. Sang istri pernah menahan laparnya selama beberapa hari hingga kuninglah wajah beliau. Lalu, apakah kita berani mengatakan bahwa Rumah Tangga mereka hancur berantakan di ujung tombak ? Tidak. Bahkan suami beliau adalah salah satu penghuni surga Allah. Masya'Allah Benar, sebagai seorang istri jangan mudah untuk menuntut kalimat perpisahan hanya karena kedua sebab di atas. Sebab, ummahatul mukminin tidak pernah memberatkan suaminya dengan perkataan tercela. Juga, sebagai seorang suami jangan mudah mengatakan "aku tak punya harta, aku tak pantas untukmu... Duhai Isteriku..."Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Tau kah para suami, kalimat tersebut justru enggan di dengar oleh istri kalian. sebab, para sahabat tidak tercermin dalam diri mereka sifat keputus asaan. Tolok ukur keberhasilan Rumah tangga seorang muslim ialah, Ketika setelah menikah, maka bertambahlah takwa mereka kepada Allah ketika setelah menikah, maka bertambahlah amalan-amalan sunnah mereka ketika setelah menikah, maka bertambahlah hafalan-hafalan Qur'an mereka ketika setelah menikah, bertambahlah kesabaran mereka dalam setiap taqdir Allah ketika setelah menikah, bertambahlah ghiroh mendatangi majelis-majelis ilmu Allah Pun ketika setelah menikah, bertambah takutlah mereka sebab mengingat hari dimana mereka akan terpisah dan menghadapi sidang Rabb-nya yang paling adil *hasil copas dari grup ODOJ 1251

Senin, 26 Maret 2012

Bunga Bawang-bawangan



Sebagian besar orang menyebutnya dengan bunga bawang-bawangan, karena umbi dari bunga ini menyerupai bawang merah. Dulu jaman masih anak-anak sekitar akhir tahun 90-an, kami masih sering menggunakan umbi bunga ini untuk main 'pasaran' dan daunnya digunakan sebagai daun bawangnya. Saat ini agak sulit menemukan bunga ini di wilayah perkampungan.

Minggu, 25 Maret 2012

Mie Instan dan Bahayanya

Makanan yang terkenal murah, mudah, dan praktis ini banyak sekali dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Biasanya image anak kosan selalu dikaitkan dengan mie instan, karena praktisnya dan cepat saji. Selain itu, mie instan juga merupakan makanan yang tahan lama a.k.a awet (karena ada bahan pengawet). Biasanya jika musim ujian tiba, jauh-jauh hari stok mie instan yang dibeli di supermarket atau sekedar warung sembako, full tersedia hingga selesai masa ujian, karena biasanya anak-anak kosan malas keluar hanya untuk sekedar membeli makan/ lauk. Namun dibalik segala kelebihannya, konsumsi mie instan yang berlebihan akan sangat mengganggu kesehatan. Fakta tentang Mie instant yang belum banyak diketahui oleh kita adalah kandungan semacam lilin yang berguna untuk melapisi mie tersebut dan perlu diketahui tubuh (sistem pencernaan) kita membutuhkan waktu sekitar 4 sampai 5 hari untuk memproses pengeluarkan lapisan lilin tersebut setelah mengkonsumsinya.

Bumbu Mie Instant mengandung bahan MSG (Monosodium Glutamate) adalah zat penambah rasa pada makanan yang dibuat dari hasil fermentasi zat tepung dan tetes dari gula tebu atau gula beet. MSG atau sering dikenal dengan sebutan vetsin atau michin ini memiliki fungsi sebagai bahan penyedap rasa, jadi tak heran jika rasa Mie Instant memang bisa memanjakan lidah. Tapi sebagai peringatan, kita dilarang memasak Mie Instant bebarengan dengan bumbunya karena Monosodium Glutamate bila dipanaskan hingga mencapai suhu 120 derajat celcius lebih, akan berpotensi menjadi Karsinogen.

Karsinogen sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, disebabkan karena karsinogen merupakan zat yang dapat menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.
Beberapa penyakit berikut diduga akibat terlalu banyak mengkonsumsi mie instan :
• Penyebab Kanker
Lilin sangat membahayakan bagi kesehatan tubuh, karena tubuh butuh waktu lama untuk mencerna lilin tersebut. Jika zat ini terus menumpuk dalam tubuh, kemungkinan akan terkena penyakit kanker sangat tinggi. Hal yang sering terjadi adalah kanker usus. Bahkan beberapa kasus sempat muncul berkaitan terlalu banyak mengkonsumsi mie instan. Yaitu tidak berfungsinya usus bagian bawah hingga anus, karena menjadi tempat pengendapan bahan pengawet dari mie instan dan lilin, sehingga ususnya harus dipotong dan kemana-mana menggunakan alat bantu pengganti anus.

• Keracunan MSG
Bahaya yang satu ini lebih mirim seperti keracunan. Hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie instan. Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, yang merespon dengan pusing dan sesak napas. Mengkonsumsi MSG yang berlebihan juga dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur, dan mual-mual. Bukan hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.

• Kerusakan Jaringan Otak
Mengkonsumsi mie instan terus-menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sel jaringan otak. Akibatnya, akan terjadi penurunan transmisi sinyal ke otak.

Selasa, 20 Maret 2012

Indahnya Romantika Ibu Ideologis

Judul : Indahnya Romantika Ibu Ideologis
Pengarang : Ratna Mufida, dkk
Penerbit : Al Azhar

Menemukan buku ini ketika belanja buku di IBF kemarin. Covernya cukup menarik, dengan warna dasar kuning dengan hiasan bunga-bunga. Buku ini berisi kumpulan cerita ibu tentang pengalamannya menjadi ibu rumah tangga. Buku ini menyajikan kisah-kisah inspiratif para ibu dalam mengasuh dan mendidik buah hatinya. Sebagian besar kisah ibu dalam buku ini, berceritatentang peran ibu dalam mendidik anak-anaknya dengan pemikiran ideologi islam. Buku ini sangat direkomendasikan untuk dimiliki dan dibaca oleh para ibu dan calon ibu.
Sosok ibu yang terhormat dan mulia tentu saja menjadi dambaan setiap wanita. Sebagai dien yang sempurna, Islam telah mengatur peran Ibu sedemikian mulia dan tak tergantikan siapapun. Ia sebagai hamba Alloh yang senantiasa menaati-Nya. Ia adalah seorang istri yang berbakti kepada suaminya karena keridho’an Robb nya bergantung pada keridho’an suaminya. Ia adalah seorang ibu dari putra-putri generasi pejuang Islam dan pemimpin umat masa depan. Ia adalah seorang pemimpin dan pendidik bagi kaumnya untuk menuju ketaatan kepadaNya.
So, peran ibu adalah multifungsi, tak hanya sekedar aspek biologis; mengandung, melahirkan, menyusui, merawat, dan mendidik supaya buah hatinya tumbuh besar dan cerdas. Akan tetapi, ia juga mempunyai kewajiban untuk mendakwahkan Islam ke tengah masyarakat, supaya terwarnai dengan Islam serta untuk tegaknya syariat Alloh di muka bumi. Itulah aspek ideologis seorang ibu.

Selasa, 06 Desember 2011

My 2'nd Little famz...

bismillahirrohmanirrohim.......
keluargaku di Jakarta, keluarga AM, bersama mereka, menyusun mozaik2 mimpi dan mewujudkan harapan2. Berbagi segala keluh, kesah, senang, duka, makanan, jajan, curhatan, kerjaan, cerita, dan banyak lagi. Sejak bersama mereka, kehidupan indekos di Jakarta terasa lebih nyaman dan menentramkan, benar2 keluarga kecil yang bahagia. Sering merindukan AM bersama mereka, ketika bosan mulai datang saat terlalu lama berlibur tak bersama mereka.
Tak terencana bisa berkumpul bersama mereka, berawal dari tak sengaja. Berawal dari kos lama (kosan pertama di Jakarta) yang sumpek dan lembab, niat ingin cari kosan baru sangat menggebu, di akhir tingkat 1 secara tak sengaja menemukan AM. Berawal saat DN 50 mengira AM kontrakan ternyata kosan dan ada kamar kosong, pada hari itu juga langsung telpon pemilik kos, dan langsung pindah pada keesokan harinya.

Tak terasa 4 tahun di Kampus abu-abu berlalu, status mahasiswa indekos baru saja kami tinggalkan bulan Oktober lalu, saat ini kami sedang menjadi anak magang indekos. Dan berharap status itu segera berganti. Penempatan nanti sudah berada di bayang-bayang kami. Bayangan tempat penempatan yang antah-berantah belum jelas, bayangan semakin jauh dari rumah dan keluarga, hal ini akan sangat terasa bagi kami anak-anak Jawa yang nantinya akan dikirim ke luar Jawa, dan bayangan lingkungan baru entah seperti apa. Tapi bagiku bayangan ada petualangan dan pengalaman baru yang seru telah menanti, bayangan mudik pulang kampung nanti pun telah terpikirkan.
Dan dari itulah, sebentar lagi kami akan berpisah. Retsi, salah satu bagian dari kami telah memiliki keluarga sendiri, dan dalam waktu dekat akan ada yang menyusul. Cepat atau lambat, nantinya kami akan terpisah jarak dan waktu, melanjutkan kembali episode baru dalam kehidupan kami masing-masing. Banyak cerita yang telah terukir tentang AM (termasuk pororo).
Luv U All so Much...